Beranda KABAR KALTIM Penampakan Macan Dahan Kalimantan, Bukti Ekosistem Taman Nasional Kutai Masih Terjaga

Penampakan Macan Dahan Kalimantan, Bukti Ekosistem Taman Nasional Kutai Masih Terjaga

0
Penampakan Macan Dahan Kalimantan yang terekam kamera pengawas pada kawasan Taman Nasional Kutai pada akhir tahun 2023 lalu, diunggah melalui akun tiktok Balai Taman Nasional Kutai, Kamis (18/4/2024)

Loading

SuaraKutim.com, Sangatta – Penampakan spesies macan dahan Kalimantan (Neofelis diardi borneensis) dalam kawasan Taman Nasional Kutai (TNK), menandakan jika ekosistem pada kawasan TNK sebagian besar masih terjaga keasriannya. Kemunculan spesial kucing liar berukuran sedang di dalam kawasan seluas 198.629 ha² tersebut diunggah akun tiktok milik Balai Taman Nasional Kutai, Kamis (18/4/2024).

Dalam postingannya, akun Balai Taman Nasional Kutai menyebutkan jika kemunculan macan dahan kalimantan tersebut terjadi pada akhir tahun 2023 kemarin.

“Selamat pagi #karibKutai, Gimana hari ini ? Setelah libur panjang, akhirnya kita harus balik kerja lagi ya. Ga apa, tetap harus semangat yah. Klo capek istirahat kaya macan dahan ini, habis cari makan istirahat dulu,” sebutnya dalam postingan.

Tidak hanya itu, akun tiktok Balai Taman Nasional Kutai juga mengajak agar masyarakat menjaga kelestarian alam. “Mari kita jaga kelestarian alam sekitar,” ujarnya.

Mengutip tulisan pada laman Wikipedia, Macan dahan kalimantan (Neofelis diardi borneensis) adalah kucing liar berukuran sedang yang ditemukan di Pulau Kalimantan dan Sumatra. Pada tahun 2006, ia dijadikan sebagai spesies terpisah dari kerabat dekatnya, Neofelis nebulosa.[3][4]

Nama Bornean clouded leopard (macan dahan kalimantan) diterbitkan oleh WWF pada 14 Maret 2007, mengutip Dr. Stephen O’Brien dari U.S. National Cancer Institute mengatakan, “Hasil kajian genetik jelas-jelas menunjukkan bahwa macan dahan kalimantan harus dianggap sebagai spesies yang terpisah”.[5]

Tahun 2008, IUCN mengklasifikasikan spesies ini sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan, dengan ukuran populasi efektif total diperkirakan kurang dari 10.000 individu dewasa, dan tren populasi yang menurun.[2]

Karakteristik

Macan dahan kalimantan adalah kucing dan pemangsa terbesar yang ada di Kalimantan, dengan badan yang kekar, beratnya antara 12–25 kg sedangkan panjangnya seiktar 90 cm. Gigi taringnya sepanjang dua inci, secara proporsional terhadap tengkoraknya ini adalah gigi taring terpanjang dibanding kucing-kucing yang masih ada. Ekornya dapat tumbuh sepanjang tubuhnya, membantu keseimbangan tubuhnya. Pola bulunya berupa oval tak beraturan dengan sisi tepi hitam, dan di dalamnya ada titik-titik hitam (yang menyebabkannya lebih gelap daripada macan dahan Malaya).

Pada lapisan rambut pada tubuhnya terdapat tutul-tutul yang konon berbentuk mirip awan, yang memberinya nama clouded leopard dalam Bahasa Inggris. Meski para ilmuwan telah mengetahui keberadaannya sejak awal abad ke-19, ia diidentifikasi sebagai spesies yang terpisah tersendiri pada tahun 2006, karena sebelumnya dianggap sebagai subspesies dari macan dahan (Neofelis nebulosa).[3][4]

Penyebaran

Kemungkinan macan dahan kalimantan hanya terdapat di Pulau Kalimantan dan Sumatra. Di Kalimantan, mereka bisa ditemui di hutan hujan dataran rendah dan dalam kepadatan yang lebih rendah di hitan tebang. Catatan di Kalimantan menunjukkan di bawah 1.500 m (4.900 ft). Di Sumatra tampaknya mereka ada lebih banyak di daerah perbukitan dan pegunungan. Tidak diketahui apakah mereka masih hidup di Kepulauan Batu, dekat Sumatra.[2]

Film dokumentasi pertama tentang kucing ini diambil pada Juni 2009 di Sabah.[6]

Dulunya spesies ini dapat ditemui di Jawa, tapi tidak ada catatan yang menunjukkan keberadaan mereka sejak zaman Neolitikum.[butuh rujukan]

Fosil macan dahan kalimantan ini sempat ditemukan di Jawa dan diperkirakan punah pad zaman holocene[7](Red/SK-01/ist)