Beranda kutim Pengurus dan Peserta UKW PWI Kunjungi Areal Tambang KPC

Pengurus dan Peserta UKW PWI Kunjungi Areal Tambang KPC

0
Peserta tourv tambang yang sebagian besar peserta UKW PWI ketika berada di lokasi pengolahan batubara yang dilakukan PT KPC.

Loading

SANGATTA (23/11-2017)
Proses penambangan batubara yang dilakukan ribuan tenaga kerja, ternyata memberi dampak langsung terhadap penguatan ekonomi nasional dan daerah. Paling tidak, terdapat 20 ribu warga Indonesia yang bisa bekerja di areal penambangan emas hitam ternama di Indonesia ini.
Gambaran tenaga kerja dan sumbangan KPC kepada negara baik melalui CSR maupun kewajiban lainnya seperti pajak, digambarkan secara gamblang oleh Yordhen Ampung – GM External Relation, saat menerima kunjungan jajaran PWI yang baru menggelar UKW di Hotel Lumbu Sangatta Utara.
Bersama pejabat external lainnya, Yordhen secara rinci menerangkan sejarah berdirinya perusahaan yang akan mengakhiri kontrak kerja pertamanya beberapa tahun lagi. “KPC perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan dan pemasaran batubara untuk pelanggan industri baik pasar ekspor maupun domestik, dengan mengelola area konsesi pertambangan seluas 90.938 hektar bisa mencapai propduksi lebih dari 50 juta ton pertahun,” sebut Yordhen dalam pertemuan yang digelar di External KPC.

Ketua PWI Kaltim Endro S Effendi mengamati sapi perah yang dikembangkan KPC di Pesat.
Pertemuan yang dihadiri Firdaus, Djoko Teteko, Taty Fatimah dari PWI Pusat, Endro S Effedi dan Wiwid Mahendra (PWI) Kaltim, kemudian pengurus PWI Kutim serta peserta UKW, KPC, ditegaskan Yordhen, KPC berkomitmen melaksanakan operasional pertambangan batubara yang bertanggung jawab sehingga produk KPC bisa membuka jalan bagi sumber energi terbarukan untuk dikembangkan dan masyarakat dapat mempertahankan cara hidup mereka saat ini.
KPC, ujar Yordhen, yakin kegiatan penambangan yang dilakukan dapat bertanggung jawab sehingga memberikan manfaat positif bagi pemangku kepentingan.
Ditambahkan Yordhem dalam aktifitas KPC prinsip Good Mining Practice (GMP) menjadi kerangka kerja yang aplikatif sehingga memberi dampak positif terhadap aktifitas pertambangan.
Setelah dilakukan pengarahan safety, semua peserta tour tambang menggunakan bus meninjau areal pengolahan batubara sebelum dikapalkan, kemudian bertandang ke kawasan PESAT serta TBA yang merupakan areal eks tambang namun telah disulap menjadi pengembanbiakan sapi perah, serta budidaya perikanan .(SK12)