Beranda hukum Perbuatan Jur Tergolong Sadis, Ia Dituntut Seumur Hidup

Perbuatan Jur Tergolong Sadis, Ia Dituntut Seumur Hidup

0
DIKAWAL : Terdakwa Jur jani - pelaku pembunuh Azly (4) terus dijaga ketat petugas setiap menjalani persidangan. Dalam persidangan Selasa (29/11) warga Sangkulrang ini dituntut hukumana penjara seumur hidup.

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (29/11)
Perbuatan Jur alias Ju (45) yang tanpa belas kasihan mencabuli, membunuh dan membakar Nesya Nur Aslya yang baru berusia 4 tahun, pada Kamis (7/7) di Sangkulirang, diakui Muhammad Israq – anggota Tim JPU, terbukti dan tergolong sadis.
Perbuatan pria yang akrab disapa Nesya – korban, bapak ini, membuat keresahan masyarakat yang sedang merayakan idul fitri. Terhadap perbuatan Jur, JPU sepakat warga Sangkulirang ini dituntut dengan hukuman penjara seumur hidup karena terbukti melanggar pasal 340 KUHP. . “Perbuatan terdakwa jelas bertentangan dengan Pasal 340 KUHP yakni dengan sengaja dan rencana lebih dahulu merampas nyawa orang lain,” sebut Muhamad Israq dalam sidang yang digelar, Selasa (29/11).
Dalam sidang yang dipimpin Ketua PN Sangatta, Tornando Edmawan sebagi Ketua Majelis, dibantu Andreas Pungky Maradona serta Nurahmat, JPU meminta majelis hakim menyita sejumlah barang bukti diantaranya songkok haji warna putih, celana levis, baju koko, enam buah batok kelapa serta potongan pelepah daun kelapa dirampas untuk dimusnahkan.
Sedangkan barang bukti dari korban termasuk sepeda motor Faturahman, 2 buah anting emas bermata sintetis 23 karat berikut potongan dari badan Azly dikembalikan kepada keluarga Azley. “Perbuatan terdakwa tergolong sadis, sementara hal meringankan yakni terdakwa Jur mengakui perbuatannya sehingga persidangan berjalan lancar,” kata Israq.
Terhadap tuntutan hukum disampaikan Muhammad Israq, mewakili Tim KPU, Majelis Hakim memberikan kesempatan kepada Jur untuk menyampaikan pembelaan sebelum dijatuhkan vonis.
Sebelumnya Jur didakwa melanggar dengan pasal berlapis mulai dakwaan pertama melanhggar pasal 81 ayat (1), ayat (5) dan ayat (7) Jo pasal 76 huruf D Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, kemudian dalam dakwaan lain ia didakwa melanggar Pasal 80 ayat (3) Jo Pasal 76 huruf C Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, serta premier Pasal 340 KUHP, subsidair Pasal 338 KUHP. (SK13)