Beranda ekonomi Perusahaan Kelapa Sawit Berbagi Listrik Dengan Masyarakat

Perusahaan Kelapa Sawit Berbagi Listrik Dengan Masyarakat

0
PAKAI LILIN : Karena ketrebatasan kemampuan mengembangkan jaringan, PLN di Kutim belum mampu memenuhi harapan masyarakat. Tak pelak, pemadaman dengan cara bergantian dilakukan, sehingga pelajar yang ingin belajar terpaksa harus menggunakan lilin sebagai penerang

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (13/3)
Selain memprioritaskan pembukaan aksesbilitas antar desa dan peningkatan ketahanan pangan, pemenuhan energi menjadi salah satu prioritas Pemkab Kutim pada tahun 2016 untuk mewujud keseimbangan pembangunan.
Pemenuhan energi terutama listrik bagi masyarakat pedalaman Kutim belum bisa dipenuhi pemerintah karena sangat mahal sehingga pemkab berupaya menggandeng swasta untuk bisa mewujudkan pemenuhan kebutuhan listrik di pedalaman.
Kepala Bappeda Kutai Timur Suprihanto menyebutkan dengan nilai APBD Kutim Rp3,2 Triliun, untuk memenuhi kebutuhan listrik terutama di pedalaman “dirasa” tidak mungkin, terlebih masyarakat masih tergantung pada sumber energi tidak terbaharukan seperti premium dan solar. “Pemerintah mengajak swasta dalam hal ini pengusaha kelapa sawit untuk bekerjasama memanfaatkan limbah kelapa sawit, baik berupa tandan kosong atau limbah cairnya yang diolah menjadi sumber energi listrik,” ungkapnya.
Diakui, kini telah ada 6 pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) di Kutim yang sudah menyatakan kesiapannya mensuplay kelebihan daya listriknya ke masyarakat diantaranya di Muara Bengkal sudah siap menyalurkan listriknya ke rumah-rumah penduduk dengan menggandeng PLN dalam pengaturan distribusi dan jaringan.
Diakui, kepedulian PKS sudah mampu membantu pemerintah dalam upaya pemenuhan akan kebutuhan listrik yang tergolong barang mahal dan langka warga Kutim. Pemkab, ujar Suprihanto berharap semua PKS yang ada bisa membantu masyarakat dan menggeser paradigma masyarakat untuk memanfaatkan sumber energi terbaharukan dan tidak terlalu tergantung pada premium dan solar. “Inilah dampak salah satu kehadiran perkebunan kelapa sawit, selain banyak menampung tenaga kerja juga bisa berbagi rasa dengan kebahagian dengan masyarakat sekitar,” ujar Suprihanto.(SK-03)