Beranda kesehatan Pria Penuh Tato, Ditemukan Kelaparan Dibawah Jembatan Pinang Sangatta

Pria Penuh Tato, Ditemukan Kelaparan Dibawah Jembatan Pinang Sangatta

0
Yani (33) asal Kalsel saat memberikan keterangan kepada pers saat ia dirawat di RSU Kudungga, Rabu (27/4) siang.

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (27/4)
Meski sekujur badanya bertato, ternyata tak membuat Yani (33) tahan dengan alam, ia kerap kelaparan bahkan selama ini tinggal di bawah Jembatan Pinang di Jalan IA Muis Sangatta Utara. Pria yang mengaku dari sebuah daerah di Kalsel ini, ditemukan warga dalam keadaan mengenaskan Rabu (27/4) siang. “Saat dievakuasi warga,kondisinya benar-benar lemas dan mengenaskan maklum sudah lebih tiga hari tidak makan,” kata Marliana (22) warga sekitar Jembatan Pinang.
Karena kondisinya memprihatinkan, Yani oleh PMI dibantu warga dibawa ke RSU Kudungga sehingga ketika mendapatkan perawatan intensif, Rabu petang kondisinya mulai membaik meski saat bicar masih lemah.
Keterangan yang dapat Suara Kutim.com, pria yang mengaku sebatang kara di Sangatta sementara istri dan orang tuanya sudah meninggal dunia di Kalsel. Karena tidak ada keluarga, Yani beberapa bulan terakhir tinggal di bwah kolong Jembatan IA Muis yang berada di ruas Trans Kalimantan.
Warga sekitar lokasi penemuan mengakui, Yani awalnya bekerja sebagai kuli bangunan namun karena kondisi kesehatannya terganggu akhirnya tak bekerja lagi namun tetap tinggal di bawah jembatan yang menyeberangi Sungai Sangatta. “Informasinya dia baru saja keluar dari penjara, terus merantau ke Sangatta jadi kuli bangunan. Tapi tiba-tiba penyakitnya kambuh dan separuh badannya ngak bisa bergerak sehingga berhenti bekerja,” ungkap sejumlah warga masyarakat.
Karena tidak punya penghasilan, Yani yang mengaku setahun sudah berada di Sangatta namun baru 5 bulan berada di kolong Jembatan Pinang, benar-benar tampak kekurangan gizi.
Saat ditemui wartawan, ia mengakui dari Banjarmasin namun sudah tidak punya anak dan orang tua. “Sudah lima bulan tinggal di bawah kolong jembatan, saya belum setahun di sini,” ucapnya dengan suara lemah namun masih bisa didengar awak media.
Dokter Husni selaku dokter umum IGD RSUD Kudungga Sangatta ketika cditemui terpisah upaya yang dilakukan tim medis yakni memberikan cairan dan asupan energy agar kesehatan Yani segera sembuh. “Pengakuan pasien, “ sekujur tubuhnya kaku dan sulit digerakan. Cuman tes gulanya, bagus saja dan tidak ada masalah. Petugas laboratorium untuk sementara sedang memeriksa sampel darahnya apakah ada masalah atau tidak,” jelasnya seraya menambahkan pengakuan pasien ia pernah stroke.(SK3)