Beranda hukum Ratusan Kader PMII Kutim Soroti Pembangunaan Yang Tidak Merata

Ratusan Kader PMII Kutim Soroti Pembangunaan Yang Tidak Merata

0
Kondisi infrastruktur jalan di Kutim yang menjadi sorotan kader PMII dalam aksi damai bertitel refleksi 71 tahun Indonesia Merdeka.

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (28/8)
pmii sorotiRatusan anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kutai Timur (Kutim) menggelar aksi damai di Bundaran Pantung Singa atau simpang empat Jalan Yos Sudarso II. Aksi yang dikawal Polres Kutim ini bertujuan mengingatkan semua elemen masyarakat terutama pemerintah akan kondisi Indonesia terutama Pemkab Kutai Timur.
Aksi yang dimulai dari SMP Ma’arif di Jalan Pendidikan Sangatta Utara ditandai dengan pawai peserta aksi. Aksi damai yang menarik perhatian warga Sangatta terutama pengguna jalan Yos Sudarso ini berlangsung 1 jam 30 menit.
Dikoordinir Abd Manab, Cici – Ketua Umum PMII Cabang Kutim, aksi kader PMII bertalian dengan peringatan HUT Kemerdekaan Indonesia ke 71. Dalam orasinay, Cici dalam orasinya menyoroti masalah ketimpangan pembangunan di sektor pendidikan dan ekonomi, selain itu itu PMII Kutim juga menyoroti pembangunan infastruktur yang belum maksimal. “Indonesia yang sudah merdeka selama 71 tahun baru merdeka dari penjajahan atau peperangan yang menggunakan senjata tetapi belum merdeka dari dari banyak masalah dasar masyarakat,” ungkapnya.
Kutim, lanjut Cici, merupakan kabupaten kaya tetapi yang terjadi banyak jalan yang tidak layak dan masih berlubang, pendidikan tidak merata, guru masih kurang terutama di pedalaman serta masih banyak keluarga miskin sementara sumber daya alamnya seperti batubara terus digali.
Terpisah Abd Manab sebagai koordinator aksi menyebutkan aksi yang mereka lakukan sebagai ajang refleksi kaum muda terhadap kondisi Indonesia terutama Kutim yang tidak lama lagi akan menggelar HUT ke 17. “Diharapkan Pemkab Kutim dengan HUT Kemerdekaan dan HUT Kutim ke 17, pemkab serius dalam melakukan pembangunan di sektor pendidikan dan ekonomi, sungguh miris pendidikan kita yang tidak adil dan merata antar kecamatan,” tandasnya.
Aksi damai yang menarik perhatian penguna jalan utama di Sangatta ini diakhiri dengan pembacaan doa dipimpin Abdul Azis, setelah itu semua peserta aksi langsung membubarkan diri dengan aman dan terkendali. (SK13)