Beranda kutim Saat Wukuf Kering Air Mata, Ihram Membuktikan Manusia Sama Dihadapan Allah SWT

Saat Wukuf Kering Air Mata, Ihram Membuktikan Manusia Sama Dihadapan Allah SWT

0

Loading

SANGATTA (1/9-2017)

Menjelang Wukuf di Arafah, Kamis (31/8) pukul 12.00 WAS.
Perjalanan ibadah haji jamaah Kloter IV Balikpapan dari Makkah ke Muzdalifah dan Mina, berjalan lancar. Perjalanan ke Muzdalifah dilakukan setelah shalat Isya tepatnya pukul 21.00 WAS atau pukul 02.00 WITA.
Firman Wahyudi sebagai TPHD Kutim dan telah menyandang gelar haji, menyebutkan perjalanan dari Muzdalifah yang berjarak 9 Km berjalan lancar meski kendaraan tidak bisa melaju kencang karena padatnya jalan. “Kami sempat mabit beberapa menit di Muzdalifah, kemudian meneruskan perjalannan ke Mina untuk menunggu waktu melontar,” terang Firman melalui telepon internasional.
Terkait kesehatan jamaah, dijelaskan dalam keadaan sehat waalfiat dan bersemangat ketika melaksanakan wukuf. Firman yang kesehariannya bertugas pada Bagian Sosial Setkab Kutim menyebutkan saat wukuf dimulai, Kamis (3/8) kemarin, semua jamaah langsung terharu dan air mata tanpa terasa mengalir.
Menurutnya, energy dan emosi benar-benar terkuras saat wukuf bahkan air mata habis terkuras. “Sungguh pengalaman tiada tara, berjuta manusia memadati Arafah semua khusuk dengan kesibukannya sendiri. Sungguh, pemandangan yang luar biasa dan rata-rata jamaah membayangkan kondisi saat di padang mashar nanti dimana, manusia sedang menanti untuk menjalani peradilan Allah SWT,” ungkapnya.
Yang membuat suasana lebih mengharukan lagi, cerita Firman, tidak ada perbedaan antara pejabat, pegawai biasa, petani, ibu rumah tangga, jenderal atau prajurit saat wukuf, semua sama hanya mengenakan kain ihram tanpa parfum mahal-mahal, tanpa alas kaki mahal yang seperti dipakai keseharian. “Pemakaian ihram yang diikat dengan aturan super ketat dan pengawasnya diri sendiri itu, sunggu-sungguh luar biasa,” akunya.
Jamaah Haji Indonesia yang berada dalam kelompok muasasah Asia Tenggara, sejam lalu sudah berada di Mina. Namun, sesuai jadwal pelontaran baru bisa melakukan pelontaran setelah pukul 10.30 Waktu Arab Saudi (WAS).
Kemudian pada hari kedua atau 11 Dzulhijah 1438, tidak diperkenankan melontar antara pukul 14.00 hingga 18.00 WAS, sedangkan pada hari ketiga antara pukul 10.30 hingga14.00 WAS.(SK12)