Beranda kutim Sejak Awal, Pemkab Kutim Fokus Dalam Pembangunan dan Peningkatan Kualitas SDM

Sejak Awal, Pemkab Kutim Fokus Dalam Pembangunan dan Peningkatan Kualitas SDM

0
Staf Ahli Bupati Marten Luther menyampaikan pidato Bupati Ismunandar pada pembukaan Jambore III sekolah Minggu Tingkat Kaltim-Kalimantan Tengah di Gedung Kristian Centre Sangatta, Senin (20/6).

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (20/6)
Meski Kutim tergolong daerah pemekaran baru dari Kutai. Bahkan baru berusia berumur 17 tahun, namun sejak awal Kutim sudah menekankan pembangunan sumber daya manusia (SDM) sebagai program utama.
Pembangunan SDM tidak akan memberik dampak apa-apa terhadap pembangunan daerah, atau bangsa. Disejumlah negara yang maju seperti Jepan yang sempat ambruk akibat perang, kata Bupati Ismunandar dalam sambutannya disampaikan staf ahli bupati Marten Luther, pembangunan pendidikan atau SDM menjadi kunci utama hingga seperti sekarang.
Dihadapan ribuan peserta Jambore III sekolah Minggu tingkat Kaltim-Kalimantan Tengah, di Gedung Kristian Centre Sangatta, Senin (20/6), bupati menandaskan Kutim yang dimekarkan pada tahun tahun 1999. “Sejak berdiri Kutim sudah menekankan pembangunan pada pembangunansumber daya manusia. Terutama pembangunan keimanan, umat beragama. Karena itu, meskipun Kutim tergolong daerah pemekaran baru, boleh dikata Kutim daerah di Kalimantan Timur yang telah membangun fasilitas komplit keagamaan berupa Islamik centre, Katolik Centre, dan Kristian Centre. Ini bukti kesungguhan pemerintah dalam mempersiapkan sumber daya manusia, terutama pembangunan keimanan masyarakat,” sebut bupati.
Dalam kacamatanya, Bupati Ismunandar menilai jambore anak sekolah minggu patut diapresiasi, karenanya jambore wajib dijadikan ajang silaturahmi dengan teman-teman dari berbagai kabupaten kota di Kaltim termasuk bersosialisi dengan masyarakat dan lingkungan. “Jambore diharapkan akan meningkatkan iman dan takwa bagi semua peserta yang hadir kali ini,” harapnya.
Jambore yang melibatkan lebih 1.000 orang ini menurut Marten Taruk sebagai Ketua Panitian Jambore menyebutkan peserta dari 3 klasis yang terdiri dari puluhan jemaat. “Kami berharap peserta benar-benar mengikuti kegiatan ini dengan baik hingga tuntas,” katanya seraya menambahkan sejumlah pendeta dari berbagai jemaat Gereja Toraja di Kutim- Bontang termasuk pejabat dan anggota DPRD Kutim, hadir.
Ia menerangkan, selama jambore digelar beberapa kegiatan seperti lomba paduan suara, tarian, termasuk penanaman pohon digelara, namun yang utama kegiatan ibadah yang dipimpin Pdt Piter Tonapa STH dari Jemaat Rama Sangatta. “Biarkanlah anak-anak datang ke padaku,” kata Piter Tonapa dalam khotbahnya.(SK2)