SANGATTA,Suara Kutim.com (16/10)
Meski sudah rindu Sangatta, Heriansyah Masdar merasa bangga bisa ikut menjadi bagian dari pemecahan rekor MURI di Federation Aeronautical Internationale General Conference (FAIGC) dan Pelangi Nusantara Bali Aero Sport (PNBAS) 2016.
Heri merupakan satu-satunya warga Kutim yang menjadi salah satu peserta dari 144 penerbang paralayang yang mengudara lebih dari 1 jam. Sebagai anak Kutim, Heri yang mengaku masih minim jam terbang, mulai mengudara pukul 12.00 Wita bersama penerbang kloter pertama. “Alhamdulillah, bisa terbang lebih satu jam,” terangnya seraya menambahkan semula peserta yang mengudara hanya 120 orang ternyata mampu mencapai 144 orang.
Ketika keadaan di udara dengan peserta yang banyak, ia mengaku senang dan bangga karena sesama peserta saling menjaga sehingga tidak terjadi insiden. Di PNBAS 2016, warga Kaltim yang ikut berlaga selain Heri ada Liz Adriana dari Kutai Barat yang tampil di kelas senior.
PNBAS 2016 dimulai dengan Static Show di Base Ops Lanud Ngurah Rai. Menurut Heri – Sekretaris FASI Kutim, kegiatan static show terbuka untuk masyarakat umum untuk mengenal pesawat Jupiter Aerobatic Team, sedangkan Aerobatic Show (JAT) yang dilaksanakan 2 hari berlangsung di Over Westin Hotel Nusa Dua, Badung.
Kelas paramotor dilaksanakan di Mertasari, Seminyak, Legian dan Kuta saat sunrise atau matahari terbit dan sunset. Sedangkan pemecahan rekor MURI dilaksanakan (16/10) mulai pukul 05.30-09.00 Wita di Pantai Mertasari.
Sementara Gantole dimulai pada pukul 11.00 sampai dengan 12.30 Wita di Bukit Timbis atau Pantai Pandawa. Program pemecahan Rekor MURI ini, digelar Minggu (16/10) demikian dengan Paralayang yang dimulai pukul 13.00 hingga 18.00 wita di Bukit Timbis atau Pantai Pandawa. Untuk Air force Fun Run, Zumba & DJ Performance, Aerobatic Show ( JAT ) dilaksanakan Minggu mulai pukul 06.30 sampai 10.00 Wita di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar.(SK15)
