Beranda hukum Terminal dan Trotoar Jadi Tempat Parkir Penghalang Sangatta Terima WTN

Terminal dan Trotoar Jadi Tempat Parkir Penghalang Sangatta Terima WTN

0
Kondisi terminal antar kota dalam provinsi milik Kutim yang terdapat di Jalan Poros Sangatta - Bontang, dan kondisi trotoar di Jalan Yos Sudarso Sangatta Utara.

Loading

20160619_171323SANGATTA,Suara Kutim.com (21/7)
Pemkab Kutai Timur (Kutim) tampaknya harus kembali mengevaluasi pembangunan trotoar yang tampak rapid an cantik, namun tidak memenuhi standar keselamatan pejalan kaki. Dari sudut keindahan memang benar, trotoar yang ada bagus namun dari segi keamaan jauh karena kendaran bisa meluncur langsung ke rumah masyarakat. Disisi lain, trotoar yang dibuat untuk pejalan kaki, justri jadi tempat parkir kendaraan.
Karena kontruksi trotoar yang belum pas inilah, Kutim terutama Sangatta gagal meraih Penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) Tahun 2016. Penghargaan bidang transportasi publik yang selalu diberikan kepada daerah yang berhasil menyediakan memberikan layanan transportasi terbaik dalam penataan transportasi beserta aspeknya yang berbasis kepentingan publik, ramah lingkungan dan berkelanjutan, gagal ditermma gagal diterima karena dari 37 poin standar penilaian Kota Sangatta hanya mampu memenuhi beberapa poin.
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kutim,Johansyah Ibrahim, menyebutkan ada dua poin krusial yang membuat Sangatta gagal meraih WTN yakni kondisi Terminal Bus Sangatta serta yang trotiar di sepanjang jalur Jalan Yos Sudarso. “Terminal AKP dalam kacamata tim WTN tidak sesuai standar pelayanan dan kondisi bangunan terminal yang kurang representative, namun kondisi ini akibat pemkab tidak bisa berbuat banyak karena status lahannya yang masih masuk dalam kawasan Taman Nasional Kutai (TNK),” ungkap Johansyah.
Terhadap trotoar yang dibuat dengan dana besar, akui Johansyah oleh tim dinilai tidak sesuai standar karena berposisi landai dan tidak tegak, sehingga memudahkan kendaraan untuk naik dan parkir. “Kedepan desain trotoar ini akan di komunikasikan dengan Dinas PU Kutim agar bisa dirubah, selain kedua poin tersebut, rambu jalan dan penerangan jalan juga menjadi perhatian penting,” bebernya seraya menambahkan catatan tim WTN menjadi bahan perbaikan kedepannya, agar Kota Sangatta lebih berbenah menjadi ibukota kabupaten yang tertib lalulintas, aman dan nyaman.(SK3)