SANGATTA,Suara Kutim.Com (6/10)
Akibat jatuhnya pesawat Aviastar di Masamba Luwu Utara di Sulsel, berdampak terhadap penerbangan perintis pesawat sejenis di Kaltim. Terlebih-lebih dengan keputusan Menhub yang meminta semua pesawat jenis twin otter diperiksa.
Keputusan Menhub itu membuat penerbangan twin otter mikik Aviastar dari Balikpapan ke Sangatta dan sebaliknya pada Senin (5/10) kemarin dibatalkan. Pembatalan ditambah dengan kabut asap yang menyelimuti Sangatta. “Maaf, penerbangan dari Tanjung Bara ke Balikpapan dibatalkan sesuai intruksi Menhub agar semua pesawat twin otter termasuk milik Aviastar diaudit agar tidak ada kecelakaan seperti di Masamba,” kata Tri – pegawai Dishub Kutim yang menangangi penerbangan Avistar.
Pembatalan yang mendadak ini sontak membuat calon penumpang kaget, terutama mereka yang sudah memiliki tiket untuk penerbangan lanjutan. Meski kaget, semua calon penumpang dapat menerima karena kondisi udara serta keamanan penumpang.
Penerbangan dari Bandara Aji Sultan Sulaiman Sepinggan Balikpapan ke Tanjung Bara Sangatta, dalam beberapa bulan terakhir disemarakan dengan beroperasinya penerbangan perintis kerjasama Kementrian Perhubungan dengan Aviastar yang menggunakan pesawat jenis twin otter, demikian dengan penerbangan Balikpapan – Kongbeng.
Selain Aviastar, PT KPC sebagai pemilik Bandara Tanjung Bara juga menggandeng Airbone yang juga menggunakan twin otter. Namun, akibat asap yang kerap menyelimuti Sangatta, jarak pandang menjadi terbatas sehingga Lapter Tanjung Bara beberapa kali mengalami penutupan. “Jika semua sudah beres terutama hasil pemeriksaan diketahui pesawat yang digunakan Aviastar dalam keadaan layak terbang, pengoperasian kembali dilakukan,” terang Tri.(SK-04/SK-12)
