Beranda kutim 100 Koper Jamaah Haji Terkumpul Di Masjid Agung

100 Koper Jamaah Haji Terkumpul Di Masjid Agung

0
Petugas sedang memasukan koper jamaah haji ke truk.

Loading

SANGATTA (31/7-2017)
Sebanyak 100 jamaah haji asal Kutim, Selasa (1/8) besok akan diberangkatkan ke Tanah Suci melalui embarkasi Balikpapan. Warga Kutim yang akann melaksanakan rukun Islam ke 5 ini, berjumlah 173 orang, namun yang akan berangkat dari Masjid Agung Sangatta sekitar 100 orang, sisanyan langsung ke Embarkasi Balikpapan di Batakan.
Pengamatan Suara Kutimc.om, sejak pukul 10.00 wita, jamaah sudah mengumpulkan koper mereka ke petugas haji dari Kantor Kemenag Kutim. Hingga usai sholat dzuhur tadi, tercatat 100 koper terkumpun dari jumlah keseluruhan 173 orang jamaah.
Menurut Kasman – salah seorang pegawai Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kutai Timur yang bertugas menerima dan merekap pengumpulan koper jamaah calon haji Kutim, tidak semua jamaah asal Kutim mengumpulkan koper di Masjid Agung karena beberapa jamaah sudah mengkonfirmasi akan membawa koper mereka langsung ke Asrama Haji Batakan di Balikpapan, Selasa (1/8) besok.
Disebutkan, semua koper jamaah dibawa ke Embarkasi Balikpapan lebih awal sebelum jamaah diberangkatan Bupati Ismunandar. Bagi jamaah yang membawa sendiri ke Balikpapan, setiap tahunnya selalu ada karena ada saja jamaah yang berangkat tidak dari Sangatta. “ Nantinya koper jamaah kembali dikumpulkan di Balikpapan guna pemeriksaan dengan menggunakan x-ray, untuk memeriksa apakah ada jamaah yang membawa barang-barang yang dilarang pemerintah atau membahayakan dalam penerbangan. Kebanyakan, selain membawa pakaian ganti, tak jarang ada pula jamaah calon haji yang membawa bekal beras hingga mie instan dari tanah air. Hal ini kemungkinan kekhawatiran tidak cocok dengan selera menu makanan selama di tanah suci,” beber Kasman.
Sementara Kepala Kantor Kemenag Kutim Ambotang menerangkan pelepasan jamaah haji di Masjid Agung tetap sesuai jadwal, meski jadwal masuk asrama mengalami penundaan selama 2 jam. “Nanti akan diatur dalam perjalanan ke Balikpapan, terlebih jika melewati Samarinda pada saat jam padat bisa terlambat. Adanya penundaan jam masuk asrama, tidak ada masalah bahkan menguntungkan jamaah karena ada waktu lebih lama sehingga tidak perlu tergesa-gesa,” sebut Ambotang.(SK2/SK12)