Beranda foto 2 Perampok, Dibidik Kasus Senpi

2 Perampok, Dibidik Kasus Senpi

0
Barang bukti hasil perampokan gaji karyawan PT Sinergi Agro Industry Estate Manubar yang berhasil diamankan jajaran Satreskrim Polres Kutim.

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (14/3)
Dua tersangka perampokan gaji gaji pegawai PT Sinergi Agro Industri Estate (SAIE) sebesar Rp2,1 M pada Selasa (10/2) di Jalan Trans Road Km 7 Pos 2 Security Desa Marukangan Kecamatan Sandaran, yakni HS dan RS bakal mendekam dalam penjara lebih lama pasalnya juga bakal dijerat kasus kepemilikan senjata api serta amunisi.
Kapolres Kutim AKBP Edgar Diponegoro didampingi Kasatreskrim AKP Danang Setyo Pambudi mengakui HS dan RS yang merupakan warga Sulsel selain disangka dengan kasus pencurian dan kekerasan juga mengarah ke soal senjata api. “Sekarang fokus ke pengungkapan kasus pencurian uang gaji, nanti dikembangkan ke senpi,” terang kapolres.
Seperti diwartakan setelah kerja keras dengan segala teknik, Tim Buser Polres Kutim akhirnya berhasil menguak kasus perampokan kali pertama dan terbesar sejak Kutim berdiri.
Didampingi Kasat Reskrim Danang Setyo Pambudi dijelaskan operasi penyelidikan dibantu Kapolsek Sangkulirang AKP Pujo Priyono, pada tahap awal diamankan 4 orang yakni A (45) warga Desa Susuk Sangkulirang, kemudian B (50) warga Belidan Sangkulirang, Ai (25) dan J (39) keduanya warga Marukangan.
Dari pengejaran yang dilakukan, tiga tersangka berhasil diciduk yakni B alias BB (28), M alias G (30), H alias HS (41) dan R alias RS . Selain tersangka, uang sebanyak Rp417 juta selain itu HP dan beberapa barang lainnya yang ada kaitannya dengan aksi perampokan.
Sementara dari HS kepolisian mengamankan uang sebanyak Rp140 juta. Dari tangan HS yang diketahui sebagai pelaku utama, jajaran Polres Kutim juga menyita 1 unit sepeda motor yang baru dibeli HS, kemudian mesin genset dan peralatan bangunan. “Uang yang berhasil diamankan sebanyak Rp557 juta, sedangkan selebih sekitar Rp1,5 M sebagian untuk menyewa kapal dan ojek,” terang Kapolres Edgar Diponegoro.
Perampokan yang menimpa Teguh Susilo, Yudi dan Emi, karyawan PT SAIE ini kini terus didalami dan kemungkinan besar melibatkan orang dalam. Kepada penyidik, ketiga korban mengaku sudah rutin mengantar uang gaji karyawan ke masing-masing habling atau area perkebunan. Namun ketika memasuki areal PT SAIE, tiba-tiba portal masih tertutup. “Belum sempat apa-apa dari pos security keluar tiga orang dan dua diantaranya membawa senjata api kemudian menodong kami. Mereka langsung menanyakan uang dibawa dan tersimpan dalam koper warna cokelat, setelah itu langsung melarikan diri ke jalan umum,” beber Teguh dalam keterangannya kepada penyidik.(SK-08)