SANGATTA,Suara Kutim.com (3/9)
Ketekunan Kelompok Tani Menuai Bakti Bengalon patut menjadi contoh bagi kelompok tani lainnya, Berkat keuletan dan ingin menjadi kelompok tani yang mumpuni, akhirnya kelompok tani yang dipimpinBahtiar ini terpilih sebagai kelompok tani terbaik pertama nasional tahun 2015.
“Keberhasilan yang diraih Kelompok Tani Menuai Bakti ini tidak lepas dari kerja keras kelompok untuk meningkatkan budidaya ayam kampung sebagai unggas lokal, walaupun baru dilakoni dalam waktu 3 tahun, “ kata Bahtiar seraya menambahkan selama ini mereka mendapat bimbingan Simon
Berbudidaya ayam kampung, kata Bahtiar, peternak mengutamakan bahan-bahan organik yang bebas kimia seperti vaksin dan hormone namun terbanyak ada diberikan pakan jagung dan limbah olahan sawit, serta diberi jamu dan ramuan herbal. Selain itu, daging ayam dikemas dalam kemasan kedap udara dan higienis.
Dengan pola yang baik, ayam kampung produksi Menuai Bakti bernilai tinggi dipasarkan. Bahkan sebulan mampu 1000 ekor dengan harga Rp60 ribu per ekor. “Sebulan penghasilan kotor mencapai Rp60 juta,” beber Bahtiar.
Terpisah Simon sebagai pendamping menyebutkan kelompok Menuai Bakti bercita-cita memperluas jangkauan pemasaran sehingga omzet meningkat. “Diharapkan Dinas Pertanian dan Peternakan Kutim dapat membantu peternak untuk menyiapkan indukan unggul lokal sehingga tidak lagi harus mendatangkan indukan dari Pulau Jawa,” beber Simon.
Bupati Ardiansyah Sulaiman saat bertandang ke Bengalon membuka lokakarya Peternakan Ayam Kampung, Rabu (2/9) megakui keuletan Kelompok Tani Menuai Bakti yang mampu mengembangkan dan meningkatkan produksi daging ayam di Kutim. “Keberjhasilan Kelompok Tani Menuai Bakti diharapkan menjadi contoh bagi kelompok lainnya, sehingga penyediaan daging ayam di Kutim,” imbuhnya.(SK-03/SK-012)
