SANGATTA,Suara Kutim.com (25/11)
Seorang pria bernama Ms (45) kini mendekam di balik jeruji, pasalnya ia diduga telah menodai anak tirinya sebut saja, Lia (14). Perbuatan bejat MS warga Satuan Pemukiman (SP) 4 Desa Rantau Makmur Rantau Pulung ini terungkap ketika korban hamil.
Kapolres Kutim AKBP Rino Eko bersama Kasat Reskrim AKP Andika Dharma Sena serta Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Aipda Rudi Sirait, Kanit Reskrim Polsek Rantau Pulung Ipda Budi, Kamis (24/11) menerangkan kasus pencabulan mulai terungkap ketika Lia bercerita dengan VN (14) di bulan Agustus lalu. “Lia mengaku kerap diganggu Ms, namun tidak disebutkan bentuk gangguannya,” kata kapolres.
Belakangan pada bulan September, Lia menghubungi Rn – saudaranya yang berada di Bontang. Meski demikian, Rn tetap berpikiran positif jika “gangguan” Ms kepada Lia hanya sebagai bentuk kasih sayang. “Namun, salah satu kakak Lia yang berada di Rantau Pulung curiga melihat keadaan korban yang kerap sakit, muka pucat dan lemas, sehingga dibawa ke Puskesmas namun tidak diketahui penyebab penyakitnya karena Lia tidak bercerita apa yang dialaminya,” ungkap Kanit PPA Aipda Rudi Sirait.
Yang membuat keluarga Lia geger, beberapa hari lalu mereka menemukan Lia yang masih duduk sekolah menengah tiba-tiba mual-mual seperti orang hamil. “Sambil menangis, Lia mengaku jika selama ini gangguan Ms yang ia alami yakni digauli sehingga ia hamil dan kini telah memasuki usia tujuh bulan,” timpal Aipda Budi.
Merasa tidak pantas Ms memperlakukan Lia, semua kakak korban termasuk ibu Lia melaporkan Ms ke Polsek Rantau Pulung. Hasil pemeriksaan di Puskesmas, diketahui Lia sedang hamil, sementara Ms yang diamankan mengaku telah mengauli Lia beberapa kali. “Dengan bukti yang ada, Ms sudah ditetapkan sebagai tersangka dengan status melanggar UU Perlindungan Anak yang ancaman hukumannya lebih lima tahun penjara,” sebut Kasat Reskrim AKP Andika.(SK2/SK3)
