SANGATTA (4/1-2019)
Peputaran uang di Sangatta terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, kondisi ini tiada lain membaiknya dunia usaha masyarakat. Namun sejumlah warga masih enggan menyimpan uangnya di bank konvesional, terlebih yang tidak mau terlibat riba.
“Berdasarkan data, tingkat interasi syariah masih rendah hanya 3 persen sementara ummat Islam mencapai 95 persen dari jumlah penduduk, karenanya kehadiran Bank Kaltimtara Syariah di Sangatta diharapkan semakin mendorong percepatan pembangunan daerah seperti Kutim,“kata Hairuzzaman – Direktur Syariah dan Human Capital PT Bank Pembangunan Daerah Kaltimtara pada peresmian Kantor Cabang Pembantu Syahriah Sangatta, Jumat (4/1-2019).
Dihadapan Bupati Ismunandar, Sekda Irawansyah, anggota Forkominda, Kepala OPD Pemkab Kutim dan pengusaha, disebutkan, Bank Kaltimtara terus mengembangkan pelayanan kepada masyarakat karenanya telah 1.305 unit layanan.
Bank Kaltimtara Syahriah, sebut Hairuzzaman, bagian dari Bank Kaltimtara yang merupakan alternatif model dari pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Sebagai pembanding pada bank konvensional disebut bunga, sementara bank syariah berupa bagi hasil.
“Kehadiran Bank Kaltimtara Syahriah bisa memberikan tempat bagi masyarakat yang takut terkena riba dalam penyimpanan keuangannya, terlebih bagi pengusaha kecil yang ingin mengembangkan usahanya tanpa tebebani bunga besar terlebih jika meminjam ke rentenir,” beber Hairuzzaman.
Sebagai bank daerah terbesar di Kaltim dan Kaltara, disebutkan Bank Kaltimtara kini memiliki asset Rp26 triliun. “Pada tahun 2018 lalu, Bank Kaltimtara mendapat laba lebih Rp700 M yang nantinya deviden akan dibagikan kepada daerah yang punya andil, termasuk Kutim,” sebut Hairuzzaman.
Hairuzzaman secara khusus berharap Bank Kaltimtara Syahriah Sangatta yang beralamtakn Jalan IA Muis Dusun Singakarti Desa Sangatta Utarayang dipimpin Yudi Apriadi, bisa menjadi jembatan bagi masyarakat Kutim dalam peningkatan ekonomi masyarakat terutama dalam peningkatan ekonomi warga Kutim.(SK11)
