SANGATTA,Suara Kutim.com (6/1)
Pembentukan Kabupaten Kutai Utara (Kutara) ditegaskan Bupati Ardiansyah Sulaiman tidak akan membuat Kutai Timur (Kutim) sebagai kabupaten induk terpengaruh karena potensi alam yang dimiliki Kutim tetap menjamin roda pembangunan dan pemerintahan di Kutim berjalan. “Pembentukan Kutara, percepatan pembangunan di Kaltim akan bergerak cepat sebagaimana diharapkan banyak pihak, selama ini kawasan pedalaman Kutim belum maksimal disentuh pembangunan,” sebut bupati.
Kepada Suara Kutim.com, orang nomor satu di Pemkab Kutim ini menyebutkan di Kutim terdapat sumber daya alam yang bisa dikelola menjadi sumber pembiayaan namun belum digali maksimal seperti sektor kapariwisataan, perkebunan, perikanan, kelautan serta pertambangan. Hal serupa juga dimiliki Kutai Utara, bahkan jauh lebih banyak seperti Hutan Wehea berikut kebudayaan serta situs-situs bersejarah yang perlu dilestarikan, sedangkan hutan produksi dan perkebunan kelapa sawit berkembang pesat sehingga membuat ekonomi Kutara bergairah.
Bupati Ardiansyah menandaskan jika Kutara diwujudkan menjadi kabupaten, wilayah pedalaman Kutim akan berkembang pesat pasalnya masih banyak SDA yang dapat dijadikan modal untuk pembangunan. “Kala Kutim menjadi kabupaten pada tahun 1999 lalu, Pak Awang Faroek Ishak sebagai pejabat sebagai pejabat sempat kelimpungan mencari kantor, sementara Kutara kini punya dua lokasi yang bisa dijadikan pusat pemerintahan sementara yakni di Muara Bengkal dan Batu Ampar,” beber Ardiansyah.
Selain itu, kondisi ekonomi di Kutara diakuinya sudah mampan terutama setelah perkebunan kelapa sawit berkembang pesat sehingga mendorong kalangan perbankan datang. “Sebagai orang yang pernah tinggal di Muara Ancalong, saya merasakan sekali dan mengenal betul kondisi kecamatan serta desa-desa yang ada di sana. Tapi kini, warga masyarakatnya telah tersenyum menatap masa depan lebih cerah dan sejahtera lagi,” kata Ardiansyah.
Pembetukan Kabupaten Kutai Utara (Kutara) sendiri mendapatkan dukungan anggota DPR-RI dan Komite Satu DPD asal Kaltim. Dukungan itu dilontarkan H Muhammad Idris dan Hadi Mulyadi masing-masing mewakili DPD dan Komisi II DPR-RI saat bersilahturahmi dengan Bupati Ardiansyah Sulaiman, Ketua DPRD Mahyunadi serta Komite Pembentukan Kutai Utara (Kutara), Rabu (6/1) siang tadi saat digelar pertemuan dengan Pemkab Kutim. (SK-03/SK-12)
