Beranda kutim adv pemkab Dalam Keterbatasan, DPPKB Kutim Berjibaku Hadapi Stunting

Dalam Keterbatasan, DPPKB Kutim Berjibaku Hadapi Stunting

0
Plt Kepala DPPKB Kutim, Ronny Bonar

Loading

SuaraKutim.com, Sangatta – Dalam rangka mendukung program nasional untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dan berkualitas, Pemerintah Kutai Timur melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutim terus melakukan upaya-upaya intervensi, terutama dalam menekan angka stunting di Kutai Timur.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DPPKB Kutim, Ronny Bonar menyebutkan jika pihaknya berkomitmen tinggi dalam upaya penanganan stunting di Kutai Timur, meskipun dengan keterbatasan dan sejumlah kendala yang dihadapi.

“Kami (DPPKB Kutim, red) tetap fokus dan optimis dalam upaya penanganan stunting di Kutim, meski sebenarnya ada keterbatasan dan kendala yang harus dihadapi, baik itu di internal kami maupun dari luar,” ucap Ronny.

Lanjutnya, beberapa permasalahan internal yang dihadapi, di antaranya keterbatasan anggaran penanganan stunting yang dialokasikan sejak awal perencanaan. Namun setelah beroordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kutim semua menjadi clear, bahwa anggaran stunting tidak boleh dialokasikan untuk program kerja lainnya.

“Sejak awal perencanaan ternyata anggaran stunting yang dikucurkan tidak fokus sasaran, sehingga kami kesulitan dalam menjalankan program-program yang sudah direncanakan. Namun setelah berkoordinasi dengan Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, red) Kutim, telah ditegaskan jika anggaran penangan stunting tidak boleh diganggu untuk program lain, jadi sekarang bisa lebih fokus,” jelasnya.

Sedangkan terkait kekurangan SDM, pihaknya kini tengah melatih tenaga honorer yang sudah ada, terutama dalam menangani masalah IT (Informasi dan Teknologi).

“DPPKB ini masih kurang pada bidang IT, makanya kami sudah berdiskusi ke Sekda untuk penambahan SDM di bagian IT dan Humas, karena kita juga punya bidang yang melakukan informasi, komunikasi dan edukasi dan ini juga sebenarnya tugas para media,” paparnya.

Lebih jauh dikatakan Ronny, penanganan stunting bukan hanya menjadi tanggung jawab DPPKB ataupun pemerintah saja, namun merupakan tanggung jawab semua elemen masyarakat.

“Setiap elemen masyarakat punya tanggung jawab dan peran masing-masing dalam upaya penanganan stunting. Karenanya kami mengajak semua pihak bersinergi untuk menekan angka stunting di Kutai Timur ini,” pungkasnya.(Red/SK-01/SK-02/Adv)