SANGATTA,Suara Kutim.com(4/11)
Kondisi lahan di belakang ruang tahanan Polres Kutim sangat mendukung tahanan melarikan, terlebih sebagian lahan sudah terbakar dan tanahnya keras karena kemarau. Setelah turun dari atap, semua tahanan langsung melarikan diri menjauhi Mapolres Kutim.
Dari pelacakan di areal belakang ruang tahanan, tampak jelas jejak kaki para tahanan dimana kesemuanya melarikan diri lewat semak belukar yang terbakar. Memang sulit dipastikan apakah bekas tapak kaki manusia yang ada apakah memang bekas pelarian para tahanan, pasalnya sekitar Masjid Agung yang berjarak 300 meter dari ruang tahanan juga sedang dilakakukan pembangunan tambahan dari Masjid Agung.
Sebelum mencapai selasar Masjid Agung tampak jalan yang mengarah ke areal hutan PT KPC, selain itu tembus ke Monumen Pesawat Nomad. Keterangan yang dihimpun Suara Kutim.com ada dugaan tahanan yang kabur dari Hotel Predeo di Mapolres Kutim melarikan diri melalui Jalan Soekarno – Hatta yang bisa menghubungkan dengan kota Sangatta dan Bengalon yang mengarah ke pedalaman serta pesisir Kutim. “Kalau mereka melarikan diri pukul tiga, ada kemungkinan dua jam atau sekitar pukul lima sudah berada di tepi ruas trans Kalimantan yang sudah ramai dilewati pengendara sedangkan jika ada keluarganya di Sangatta dapat dipastikan sudah berada di rumah pasalnya raibnya para tananan dipastikan baru diketahui pukul 06.15 Wita ketika dilakukan pemeriksaan,” ujar sumber media ini.(SK-02/SK-03/SK-13)
