JAKARTA,Suara Kutim.com (4/3)
Pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) di Kaltim tidak mengalami kendala baik dari segi kemampuan pembiayaan maupun sumber daya manusia (SDM). Karenanya, ujar Hadi Mulyadi – anggota DPR-RI, daerah baru di Kaltim selalu berhasil dalam melaksanakan roda pemerintahan dan pembangunan.
Pendapat politikus PKS asal Kaltim ini disampaikan saat ditemuia Suara Kutim.com di ruang kerjanya yang berada di lantai IV Gedung Nusantara DPR-RI, seusai RDP Komisi II DPR-RI tentang DOB sejumlah daerah, Rabu (3/3).
Menurut mantan Wakil Ketua DPRD Kaltim semua daerah baru di Kaltim sukses dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat serta percepat pembangunan sekaligus memperpendek rentang kendali pemerintahan. “Tanah Tidung yang baru dimekarkan menjadi bagian Provinsi Kalimantan Utara sukses menjalankan tujuan awal pembentukan, sekarang pembangunan di Tanah Tidung semakin mengeliat sehingga mengairahkan semangat masyarakat,” ujar Hadi Mulyadi.
Terhadap Kutai Timur ia mengakui juga mengalami pertumbuhan pesat seperti Sangatta sebagai ibukota kabupaten termasuk beberapa kecamatan lainnya, terutama kawasan pesisir. Meski demikian, ia mengakui kawasan pedalaman Kutim yang terdiri Busang, Muara Ancalong, Long Mesangat, Muara Bengkal, Batu Ampar, Telen, Muara Wahau dan Kongbeng masih memerlukan sentuhan lebih agar pemerataan pembangunan bisa dirasakan masyarakat. “Kalau melihat Muara Ancalong dan sekitarnya kondisinya jauh lebih memprihatinkan, padahal puluhan tahun lalu sumber daya alam kecamatan tertua di Kutim ini menjanjikan terutama hasil hutannya namun kenyataanya ketika hutan habis kondisinya memprihatinkan,” bebernya.
Dalam percakapan yang cukup lama di ruang kerjanya, Hadi mendukung penuh Kutai Utara dibentuk karenanya ia terus akan berjuang dan memberikan pemahaman kepada anggota Komisi II DPR-RI lainnya. “Saya paham dan mengenal sekali akan kondisi pedalaman Kutim, karenanya wajar jika DPRD Kutim dan pemkab,DPRD dan Pemprov Kaltim mengusulkan pembentukan Kutai Utara karena dengan pembentukan Kutai Utara nantinya semakin kecil wilayah di Kaltim yang masih tertinggal dalam pembangunan,” ungkapnya.(SK-04/SK-14)
