Beranda kutim Kurang Pengawasan, Anjungan Danau Gelombang Muara Bengkal Jadi Ajang Maksiat

Kurang Pengawasan, Anjungan Danau Gelombang Muara Bengkal Jadi Ajang Maksiat

0
Danau Gelombang Muaar Bengkal yang dibangun untuk kepariwisataan malah menjadi ajang maksiat bahkan kebebasan seks.

Loading

SANGATTA (5/9-2017)
Panggung hiburan di Danau Gelombang Muara Bengkal ternyata hanya bermanfaat beberapa bulan, bahkan bagunan yang terbuat dari kayu justru tampak kurang terawat demikian dengan sejumlah gazebo yang ada di tepi danau.
Parahnya, pangggung dan gazebo yang ada nasibnya tak jauh berbeda dengan sejumlah fasilitas umum (Fasum) lainnya yakni jadi arean pesta miras, ngomix dan bahkan seks. “Kalau kondom di buang langsung, ngomix aja yang berhamburan,” kata sejumlah warga ketika bertandang ke panggung hiburan di Danau Gelombang, Senin (4/9) kemarin.
Ditanya soal banyakanya bungkus komix serta plastik bekas lem yang terlihat, mereka mengakui setiap malam ada saja warga yang memanfaatkan bangunan yang pengoperasiannya diresmikan Bupati Ismunandar, tahun lalu. “Umumnya anak-anak muda, mereka kerap pesta komix disini karenanya bungkusnya banyak sekali,” terangnya dengan alasan menelepon.
Kedua warga Muara Bengkal yang berada dibangunan yan berdiri di atas danau ini, mengungkapkan pada malam minggu, banyak anak-anak muda yang memanfaatkan fasilitas kepariwisataan di Muara Bengkal ini.
Pengamatan Suara Kutim.com, anjungan yang berada di tepi jalan Muara Bengkal – Sangatta ini, selain tidak terawat juga kurang pengamanan serta lampu penerang. Warga bebas masuk karena tidak ada pintu, selain itu beberapa sarana penunjang lainnya seperti perahu bebek, dibiarkan tak terawatt dipanggung. “Sudah lama tak terawat, sebelumnya banyak warga yang menikmati pemadangan Danau Gelombang tapi sekarang sudah tidak terawatt lagi sehingga banyak yang memanfaatkan untuk perbuatan tak pantas diantaranya seks bebas,” ungkap kedua warga yang tak mau menyebutkan identitasnnya namun bersedia memberikan keterangan.(SK12)