SANGATTA,Suara Kutim.com (17/3)
Meski berlabel pameran Islami ternyata pameran yang digelar Panitia MTQ Kutim Ke 11 di Halaman Kantor Kecamatan Sangatta Utara, kesemuanya diisi kecamatan. Namun dari 18 kecamatan ada dua kecamatan yang tidak ikut yakni Sandaran dan Busang.
Pameran yang konon menelan biaya Rp1,5 M terkesan sederhana, bahkan apa adanya pasalnya semua peserta terkecuali Sangatta Utara menyajikan berbagai prestasi yang diraih. Sementara, 15 kecamatan lainnya umumnya hanya menampilkan gambar-gambar yang ditempatkan pada baliho ukuran besar. “Semula disepakati tidak ada pameran, tiba-tiba kami diminta untuk mengisi stand yang ada karena tidak ada waktu lagi akhirnya apa adanya,” aku beberapa petugas stand.
Meski apa adanya, Bupati DR Isran Noor bersama Hj Noor Baiti Isran – anggota DPR RI serta Wabup Ardiasnyah Sulaiman serta pejabat lainnya tetap antusias mengamati aneka gambar yang ditampilkan peserta.
Pengamatan Suara Kutim.com karena tidak membawa materi pameran, beberapa stand terpaksa memajang sejumlah kaligrafi milik pedagang kaligrafi di Sangatta. Selain itu juga dipajang sejumlah pakaian muslim seperti kerudung dan baju koko.
Bupati Isran Noor berharap pameran bernuansa Islami mampu memberikan dorongan dalam upaya menggalakan siar Islam serta memperkokoh hubungan antar ummat beragama. “Kegiatan keagamaan di Kutim sangat baik, sehingga kehidupan antarberagama berjalan baik karena itu saya atas nama pemerintah maupun pribadi menyampaikan penghargaan kepada masyarakat terutama tokoh agama yang ikut menjaga suasana kondusif di Kutim,” kata Isran Noor.
Sebelumnya Asisten Kesra Mugeni sebagai Ketua LPTQ Kutim menerangkan pameran bernuansa Islami untuk menyemarakan pelaksanaan MTQ Kutim ke 11 yang berpusat di Masjid Agung.(SK-07)
