Beranda ekonomi Pemkab Kembangkan Biomasa Hutan Atasi Kelangkaan Listrik di Kutim

Pemkab Kembangkan Biomasa Hutan Atasi Kelangkaan Listrik di Kutim

0
Bupati Ardiansyah Sulaiman saat bertemu dengan warga Tadoan - Sandaran, Senin (30/11).

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (1/12)
Masalah listrik di sejumlah desa segera diatasi setelah uji coba biomasa hutan di Batu Ampar dan Long Mesangat. Dengan penggunaan limbah hutan termasuk dedaunan, kebutuhan litsrik di Kutim bisa diatasi.
Bupati Ardiansyah Sulaiman saat bertemu warga Desa Tadoan Kecamatan Sandaran, mengaku telah menerima aspirasi masyarakat agar disediakan listrik seperti listrik desa. “Masalah listrik yang diharapkan masyarakat Kutim perlu terobosan sehingga dikembangkan pembangkit listrik dengan memanfaatkan limbah kayu, karena PLN sebagai operator penyedia listrik belum bisa memenuhi kebutuhan rakyat banyak,” tandas bupati seraya menambahkan masalah listrik desa tidak terkait dengan program calon bupati melainkan kewajiban pemkab.
Ardiansyah mengambarkan singkon gajah yang ditanaman dalam hamparan 30 Ha batangnya bisa memenuhi 200 rumah. Dengan gamblang, Ardiansyah menyebutkan listrik yang dikembangkan dengan pola biomasa hutan akan memanfaatkan limbah hutan. “Penyediaan listrik desa dengan biomasa hutan itu tidak menggunakan solar cell atau solar, tetapi benar-benar menggunakan limbah hutan seperti daun atau ranting kayu. Penggunana limbah kayu sebagai sumber utama pembangkit listrik merupakan hasil uji coba peneliti dari Unmul Samarinda namun mesinya diproduksi Jerman,” ungkap Ardiansyah seraya menandaskan uji coba segera dilakukan setelah mesin datang pada bulan Pebruari mendatang.
Selain masalah listrik, warga Tadoan berharap peningkatan infrastruktur lainnya terutama jalan dan kesehatan demikian dengan air bersih. “Selain listrik, nanti semua desa wajib mengembangkan Bumdes untuk mengelola air bersih sehingga bisa membangkitkan ekonomi pedesaan seperti dilakukan masyarakat Gunung Kidul yang bisa menghilangkan cap sebagai daerah tandus menjadi daerah kaya air bersih,” ungkap Ardiansyah dalam pertemuan yang dihadri Camat Sandaran Tahir serta pejabat dan tokoh masyarakat Tadoan.
Desa Tadoan salah satu desa di Sandaran yang peresmiannya dilakukan Mahyudin – saat menjabat Bupati Kutai Timur. Sebagai desa yang berada di tepi hutan, sebagian besar Desa Tadoan dihuni warga Dayak Basab serta perantau dari Sulawesi.
Bupati Ardiansyah sebagai penghargaan kepada warga Tadoan yang menyambutnya dengan ramah, suami Hj Siti Robiah ini menendangkan 5 lagu kepada warga Tadoan.(SK-04/SK-13)