Beranda ekonomi Pemprov Kaltim Dukung Pabrik Methanol di Bengalon

Pemprov Kaltim Dukung Pabrik Methanol di Bengalon

0
Wagub Kaltim Hadi Mulyadi saat ditanya wartawan seputar Pabrik Methanol di Kutim.

Loading

SANGATTA (16/6-2020)

Investasi yang ditanamkan pada  pembangunan pabrik methanol di Bengalon, Kutai Timur (Kutim) mencapai   USD2 milyar. Proyek besar  yang dibangun  Bakrie Capital Indonesia berkolaborasi dengan Ithaca Resources dan Air Products and Chemicals, Inc dinilai, wagub Kaltim Hadi Mulyadi,  berdampak positif terhadap perekonomian Kutai Timur dan Kalimantan Timur.

“Investasi pabrik methanol ini bisa mendongkrak perekonomian Kaltim yang stagnan selama masa pandemi Covid-19. Disamping juga tentunya akan menjadi bagian penting dari proses hilirisasi perekonomian yang sedang berjalan di Kaltim,” kata Hadi Mulyadi.

Diakui, Pemprov Kaltim mendukung rencana pembangunan pabrik methanol di Bengalon ini, karena  bisa menyerap tenaga kerja warga Kaltim. Ditegaskan, kehadiran sebuah pabrik tentu akan membuka peluang besar bagi daerah terutama masyarakat baik sebagai tenaga kerja maupun mitra usaha. “Nanti itu banyak peluang kerja, selain langsung oleh perusahaan juga ada kemitraan dalam pembangunan hingga beroperasi,” ungkap Hadi.

Sebelumnya, Gubernur Kaltim  Isran Noor  bersama sejumlah pejabat ikut  menyaksikan penandatanganan persetujuan secara virtual proyek batubara ke methanol yang akan dibangun di Bengalon, Kutai Timur. Proyek ini merupakan kolaborasi antara Bakrie Capital Indonesia – Ithaca Resources – Air Products and Chemicals.

Penandatanganan persetujuan ini juga disaksikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Abu Rizal Bakrie dan lainnya. Proyek ini akan menjadi proyek strategis nasional (PSN) sesuai pernyataan dari Menteri Perindustrian.

“Proyek ini sangat prospektif, karena gas yang dihasilkan batubara itu sangat banyak. Apalagi batubara muda yang ada di Kutai Timur khususnya di daerah pedalaman itu mengandung gas yang besar sebagai bahan baku methanol. Pokoknya bagus lah, kita tunggu saja. Didukung dengan Kaltim yang punya cadangan batubara cukup besar, perkiraannya 4,6 miliar metrix ton,” kata Isran Noor saat itu.

Bahkan ketika moderator acara Gina Fita secara khusus meminta pendapat Gubernur Kaltim mengenai skala nilai antara 1-10 terkait proyek methanol ke batubara di Kutai Timur ini, Isran Noor menyebutkan hal menarik.  “More than ten (lebih dari sepuluh) ,” ucap Isran.(SK8)