SANGATTA,Suara Kutim.com (2/11)
Pemkab Kutai Timur (Kutim) berupaya seluruh desa terlayani fasilitas listrik. Komitmen dan keseriusan tersebut tidak hanya ditunjukkan dengan membuka peluang bagi investor tenaga listrik yang berminat membangun fasilitas listrik akan tetapi juga termasuk mencari peluang-peluang listrik alternatif untuk bisa dikembangkan di Kutai Timur.
Bupati Ismunandar menyebutkan dari 133 desa lebih 50 persen belum terlayani listrik, sehingga camat berkoordinasi dengan Bagian Sumber Daya Alam (SDA) menginventarisir desa yang belum terlayani fasilitas listrik.
Ia mengakui, letak desa di Kutim sebagian ada yang berjauhan bahkan terpisahkan oleh laut maka sangat tidak mungkin untuk berharap besar pada jaringan listrik yang dibangun oleh PLN sehingga alternative yang bisa dilakukan menggunakan listrik solar cell komunal ataukah menggunakan listrik biomassa. “Semua tergantung hasil kajian dari bagian SDA Setkab Kutim, paling tidak pada tahun 2017 mendatang separuh dari desa-desa di Kutim yang belum teraliri listrik tersebut sudah bisa menikmati listrik murah dan aman,” ujar Ismu.
Terpisah, Kepala Bagian Sumber Daya Alam (SDA) Setkab Kutim, Pranowo, mengakui sedang melakukan pendataan dan mengkaji listrik alternatif bagi desa belum ada listrik terutama desa berdekatan yang memiliki pabrik dengan Pabrik CPO. “Kalau dekat pabrik CPO, kemungkinan akan memanfaatkan akses power kelebihan daya di pabrik tersebut untuk dibagikan kepada masyarakat yang ada di desa setempat tentu ada bagian pemkab yang harus dilakukan seperti pengadaan tiang atau jaringannya,” beber Pranowo.(SK3)
