Beranda foto Remaja Modern Perlu Perhatian dan Pendampingan Serius

Remaja Modern Perlu Perhatian dan Pendampingan Serius

0
Wabup Ardiansyah Sulaiman didampingi Kadis Dikbud Iman Hidayat saat memberikan pengarahan kepada sejumlah Kepala UPTD dan Sekolah.

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (9/3)
Usia remaja merupakan usia yang perlu perhatian dan bimbingan serius, terlebih-lebih di era teknologi tinggi yang kerap menyesatkan kaum remaja yang umumnya masih berstatus pelajar. Maraknya kenakalan remaja seperti seperti seks bebas, narkoba, pesta minuman keras, ngelem bahkan ngomix tiada lain karena lemahnya pengawasan.
Sebagai pendidik, Wabup Ardiansyah mengaku prihatin dengan kondisi pergaulan remaja di abad modern yang sudah mengambaikan norma-norma dan adat ketimuran. “Orang tua harus memberi perhatian yang lebih kepada anak untuk tidak bergaul dengan lingkungan yang dapat menjerumuskan, orang tua juga bisa melakukan pengawasan sebagai kontrol sosial secara rutin bisa dilakukan dengan bekomunikasi secara langsung agar anak terhindar dari perilaku yang belum selayaknya dilakukan,” kata Wabup Ardiansyah saat bertemu dengan peserta Rapat Koordinasi dan Konsultasi Unit Pelaksana Tugas (UPT) Pendidikan, Pengawas sekolah, Kepala Sekolah dan Guru tinggkat SD, SMP, SMA dan SMK Se Kutim, belum lama ini.
Ditegaskan Ardiansyah, remaja adalah ujung tombak sebuah negeri karena potensinya yang besar sebagai agen perubahan dalam menentukan kualitas generasi mendatang. Namun, realitasnya, ujar pria yang pernah menjadi guru di Muara Ancalong, sejumlah remaja jutsru terbuai dalam kemasan paham kebebasan seperti memperingati hari kasih sayang yang diformalkan dalam perayaan hari Valentine Day.
Maraknya kasus pidana yang melibatkan remaja bahkan ada anak-anak usia SD, ia mengingatkan semua pihak untuk peduli dan peka dengan keadaan lingkungan. Maraknya kasus pidana seperti pencurian, jambret bahkan a susila yang dilakukan remaja termasuk pelajar SLTA tiada lain karena pembiaran oleh masyarakat. “Kalau ada anak usia sekolah beli alkohol atau obat batuk dalam jumlah banyak seharusnya jangan dilayani, tapi kenyataannya tidak sehingga penyimpangan prilaku di kalangan remaja semakin merajelela,” beber Ardiansyah seraya berharap kalangan pendidik untuk selalu berkomunikasi dengan orang tua dari anak bermasalah.(SK-09)