Beranda hukum Sambut Hari Kesehatan, Dinkes Kutim Kampanyekan Kawasan Tanpa Rokok

Sambut Hari Kesehatan, Dinkes Kutim Kampanyekan Kawasan Tanpa Rokok

0
Relawan sedang memasang stiker kampanye Kawasan Tanpa Rokok (KTR) pafda sebuah angkot di Sangatta.

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (9/11)
Mengkampanyekan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Kutim, Dinas Kesehatan menyebarkan ribuan stiker di daerah-daerah strategis termasuk pengendara yang sedang melintasi Simpang Tiga Jalan AW Syahrani Sangatta Utara.
Selain itu sejumlah tempat umum termasuk angkot dan bus, menjadi relawan KTR yang sebagian besar remaja. Pembagian striker imbauan terkait KTR, ujar HM Yusuf – Kabid Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) menyemarakan Hari Kesehatan Nasional ke 52 serta mewujudkan Kutim bebas dari rokok. “Intinya merokok itu berbahaya bagi kesehatan baik bagi perokok maupun lingkungan yang disebut perokok pasif,” terangnya.
Gerakan membebaskan lingkungan umum dari rokok yang digelar Satlantas Polres Kutim, berlangsung sukses. Sejumlah angkot, bersedia angkot mereka ditempel striker bahkan ada yang meminta stiker untuk ditempel di tempat lain.
Kepada Suara Kutim.com dijelaskan penetepan kawasan dilarang merokok sudah diberlakukan diantaranya kantor-kantor pemerintah seperti Kantor Bupati, Sekwan, serta Gedung Serba Guna (GSG), kemudian fasilitas umum seperti Puskesmas, RSU Kudunga dan sekolah. “Namun, pelanggaran tetap terjadi bahkan puntungnya dibuang semberangan sehingga rawan sekali karena bisa menyebabkan kebakaran,” beber Yusuf.
Lebih jauh, Yusuf menerangkan perokok di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun termasuk perokok usia muda. Berdasarkan data terakhir Riset Kesehatan Dasar tahunn 2013, perokok aktif mulai dari usia 10 tahun ke atas berjumlah 58.750.592 orang. “Ini jumlahnya lebih dari sepuluh kali lipat seluruh penduduk Singapura,” ujar Yusuf.
Disebutkan, jumlah pria yang merokok sebanyak dari 56.860.457 orang dan 1.890.135 orang perempuan. Berdasarkan penelitian itu, setiap hari ada 616.881.205 batang rokok di Indonesia atau 225.161.640.007 batang rokok dibakar setiap tahunnya. “Jika 1 batang rokok Rp 1.000, maka uang yang dikeluarkan lebih dari Rp 225 triliun,” bebernya.
Diungkapka Yusuf, asap rokok mengandung 4.000 bahan kimia dan berhubungan dengan sedikitnya 25 penyakit di tubuh manusia. Diakui, banyaknya perokok aktif diperkirakan ada jutaan perokok pasif mulai dari anak-anak hingga dewasa.(K2/SK12)