Beranda ekonomi Tuntut Perusahaan Membeli TBS Sawit Dengan Harga Wajar, Petani Datangi 3 Perusahaan...

Tuntut Perusahaan Membeli TBS Sawit Dengan Harga Wajar, Petani Datangi 3 Perusahaan Sawit di Bengalon

0
Wakapolres Kutim Kompol Supriyanto bersama Asbudi - Ketua Forum Petani Sawit Kutim membahas rencana aksi petani sawit ke Bengalon.

Loading

SANGATTA (19/12-2018)

                Puluhan petani sawit swadaya di bawah naungan Forum Petani Sawit Kutim, siang ini mendatangi PT Anugerah Energi , PT KBN dan PT Bima Palma di Bengalon. Mereka mendesak ketuga perusahaan mematuhi surat Bupati Kutim terkait pembelian harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit sesuai keputusan Pemprov Kaltim.

                Asbudi – Ketua Forum Petani Sawit menerangkan aksi mereka semata-mata minta perusahan bisa membeli TBS sawit petani sesuai harga yang ditetapkan Pemprov. “Kami selama ini dibeli dengan harga murah bahkan sampai Rp300 perkilogram sementara petani yang menjadi mitra perusahaan tetap mendapat harga di atas Rp1.000,” terang Asbudi.

                Kami datang ke PT AE, KBN dan Bima Palma tiada lain agar petani sawit mendapat harga yang layak dan mampu mensejahterakan keluarga.  Selama ini, ujar Asbudi,  petani mengalami kerugian karena harga sawit dibeli dengan harga rendah  yang bila dihitung-hitung kelebihan yang didapat tidak mencukupi kebutuhan keluarga.

                Ia mengakui, forum telah bertemu dengan DPRD dan Pemkab Kutim namun tidak ada hasil yang menguntungkan petani. Merasa tidak dihargai, puluhan petani yang menggunakan mobil, pukul 10.15 Wita lalu menuju Bengalon.

                Sebelumnya Wakapolres Kutim Kompol Supriyanto  bersama Kasat Intel Polres AKP Sumardi, Kasat Binmas AKP Rina melakukan pertemuan  Forum Petani Sawit, berharap  rencana aksi dibatalkan, karena pada saat bersamaan di lokasi juga sedang berlangsung pertemuan petani sawit binaan perusahaan. Dikhawatirkan, terjadi bentrokan namun pihak forum dan petani tidak bersedia menunda, tetap melaksanakan aksi.

                Karena dijamin tidak terjadi bentrokan, peserta aksi akhirnya diijinkan ke Bengalon dengan pengawalan aparat kepolisian. “Kami memahami keinginan petani, namun kesemuanya harus menjaga Kamtibmas karena di Bengalon sedang berlangsung pertemuan perusahaan dengan petani binaan perusahan, kalau ada yang berpikiran lain tentu apa yang diharapkan menjadi lain,” pesan Wakapolres Kompol Supriyanto dalam pertemuan lebih setengah jam itu.(SK11)