Beranda kutim Uce : Kedapan Pembahasan RAPBD Harus Demokratis dan Transparan

Uce : Kedapan Pembahasan RAPBD Harus Demokratis dan Transparan

0

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (18/11)

Uce Prasetyo - Ketua Komisi D DPRD Kutim.
Uce Prasetyo – Ketua Komisi D DPRD Kutim.
Meski telah dibahas bersama antara Badan Anggaran (Banggar) dengan TPAD Pemkab Kutim, ternyata APBD Kutim tahun 2016 sebesar Rp3,5 triliun belum bisa diterima seutuhnya anggota DPRD Kutim.
Dalam rapat yang dipimpin Ketua DPRD Mahyunadi dan dihadiri Rupiansyah – Asisten Ekonomi Pembangunan Setkab Kutai Timur mewakili Bupati Ardiansyah, sempat diintrupsi Uce Prasetyo – anggota Fraksi PPP.
Uce Prasetyo yang juga Ketua Komisi D meminta dalam pembahasan anggaran mendatang, prosesnya lebih demokratis dan transparan. “Kedepan, kami berharap agar proses penganggaran lebih demokratis. Karena perwakilan rakyat adalah kita semua yang ada di DPRD baik masuk dalam Banggar maupun tidak, tapi karena kali ini sudah disetujui, ya mau diapakan,” sebut Uce.
Sementara, FPPP melalui jubirnya Rahmadi berharap pendapatan ditingkatkan tahun mendatang, sedangkan pada sisi belanja yang mencapai Rp 3,9 triliun dilaksanakan transparan, akuntabel dan untuk kebutuhan utama masyarakat seperti pendidikan dan kesehatan.
Sedangkan Didik Prabowo Kusumo dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya, menilai pendapatan APBD 2016 disusun under target sedangkan belanja disusun berdasarkan kebutuhan. “Untuk itu, DPRD dan Pemkab Kutim harus sinergi karenanya perlu dikembangkan langkah-langkah pembiayaan. Optimalisasi pendapatan daerah melalui sumber-sumber produktif dan investasi yang memberi multiplier effek,” sarannya.
Meski diintrupsi Uce Prasetyo, proses penetapan RAPBD Tahun 2016 tetap berlanjut setelah Mahyunadi memberikan tanggapan singkat dengan janji akan memperhatikan dan lebih menekankan lebih demokratis serta transparan. “Intinya tidak ada dusta diantara kita, semua terlibat dalam pembahasan APBD Tahun 2016,” ujar Mahyunadi seusai rapat.(ADV-DPRD45/SK-03)